Selasa, 13 November 2012

Tips Untuk Mendapatkan Foto Digital yang Tajam


Photo by Shikhei Goh
Mendapatkan foto digital yang sangat tajam adalah sesuatu yang paling diinginkan oleh setiap fotografer namun foto yang bersih dan tajam kadang sulit untuk peroleh karena tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkannya. Sebelum mulai mengeksplorasi cara meningkatkanketajaman foto, alangkah lebih baiknya berbicara terlebih dahulu tentang penyebab utama kurang tajamnya suatu foto, yaitu: 
  • Tidak Fokus - Kesalahan yang paling sering terjadi untuk foto yang tidak tajam adalah foto yang tidak fokus.  Hal ini mungkin akibat dari fokus pada bagian yang salahpada objek, terlalu dekat dengan objek sehingga fokus tidak bisa diperoleh, kesalahanmemilih aperture yang menghasilkan kedalaman foto yang sangat sempit (angka f kecil, misal f2) atau mengambil foto terlalu cepat tanpa memeriksa terlebih dahulu di jendela bidik. 
    Tidak fokus
      
  • Objek yang bergerak - adalah bentuk lain dari foto yang blur akibat mengambil objek yang bergerak dengan menggunakan shutter speed yang lambat. 
    Objek yang bergerak dengan shutter speed yang lambat
    
  • Kamera goyang - goyangan pada kamera biasanya berasal dari pergerakan dari fotografer itu sendiri ketika mengambil foto sehingga menghasilkan foto yang blur.
    Blur akibat kamera goyang pada saat menekan tombol Shutter
     
  • Noise - Pada foto banyak ditemukan bintik-bintik dari piksel gambar, biasanya berasal dari kesalahan dalam pengaturan ISO, semakin besar ISO tingkat noise nya juga semakin besar.
    Bintik-bintik pada piksel gambar (Noise)

Berikut 10 tips dasar dalam pengambilan gambar untuk mendapatkan foto yang tajam:

1. Pegang kamera dengan benar pada saat memotret
Kebanyakan blur pada foto disebabkan oleh kamera yang goyang ketika memotret (kamera bergerak sepersekian detik saat Shutter ditekan). Cara yang terbaik untuk mengatasi kamera goyang saat pemotretan adalah dengan menggunakan tripod akan tetapi tidak praktis untuk dibawa karena ukurannya lumayan makan tempat, cara praktis nya adalah memegang kamera dengan benar.



2. Gunakan tripod
Penggunaan tripod sangat membantu dalam mengatasi kamera yang goyang pada saat memotret meskipun penggunaanya tidak praktis akan tetapi foto yang dihasilkan lebih tajam dan lebuh bagus.


3. Pilih Shutter Speed (Kecepatan Rana) yang tepat
Hal pertama yang ada dalam pikiran untuk mendapatkan foto yang tajam adalah memilih Shutter Speed yang tepat dalam pemotretan. Semakin cepat Shutter Speed yang dipilih maka foto yang didapat semakin tajam dan terhindar dari blur akibat kamera goyang. Berikut aturan pemilihan Shutter Speed:
- jika Anda memiliki focal length lensa 50mm, jangan memotret dengan Shutter Speed lebih lambat dari 1/60 detik.
- jika Anda memiliki focal length lensa 100mm, lakukan pemotretan pada 1/125 detik atau lebih cepat.
- jika Anda memiliki focal length lensa 200mm, lakukan pemotretan pada 1/250 detik atau lebih cepat.


4. Pilih Aperture (Diafragma) sesuai dengan kebutuhan
Aperture mempunyai efek terhadap kedalaman fokus suatu foto (depth of field), menurunkan aperture (menaikkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sama baik objek yang jauh maupun dekat. Sebaliknya jika menaikkan aperture (menurunkan nilai f) akan memberikan kedalaman fokus yang sempit dimana latar belakang (background) dan latar depan (foreground) mempunyai fokus yang berbeda. Perlu diingat semakin kecil aperture yang digunakan, semakin lama Shutter Speed yang diperlukan dan tentu saja untuk objek yang bergerak sulit didapatkan fokus yang sama.


5. Hindari penggunaan ISO yang tinggi
Unsur ketiga dari segitiga eksposure adalah ISO yang memiliki pengaruh langsung terhadap noise pada foto. Jika memilih ISO yang lebih besar maka shutter speed yang digunakan dapat lebih cepat dan aperture lebih kecil akan tetapi pemilihan ISO yang terlalu tinggi akan menyebabkan noise sehingga foto tidak terlalu tajam.


6. Gunakan kamera dan lensa yang mempunyai fitur Image Stabilisation
Banyak kamera dan lensa saat ini dilengkapi dengan fitur Image Stabilisation (IS) yang membantu mengurangi dampak kamera yang goyang ketika memotret sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih tajam. Tapi perlu diingat bahwa IS hanya membantu menstabilkan pergerakan kamera bukan menstabilkan pergerakan objek.


7. Manfaatkan fokus dengan tepat
Teknik yang paling umum untuk mendapatkan foto yang tajam adalah dengan pemanfaatan fokus dari lensa. Kebanyakan pengguna kamera digital selalu menggunakan fitur Auto Focus untuk memotret akan tetapi jangan menganggap bahwa kamera selalu mendapatkan fokus dengan benar terhadap objek yang diinginkan. Jika menggunakan Auto Focus, cek ulang secara visual apakah objek yang diinginkan sudah dalam fokus atau belum sebelum memotret karena hal ini akan mempengaruhi ketajaman foto. Jika tidak yakin dengan Auto Focus gunakan Manual Focus dengan cara memutar ring fokus pada lensa hingga mendapatkan fokus pada objek yang diinginkan, hal ini sangat membantu dalam memotret dengan menggunakan Aperture yang besar (nilai f kecil) yang menghasilkan foto dengan kedalaman fokus yang sempit.


8. Gunakan lensa yang bagus
Jika Anda mempunyai budget yang lebih maka belilah lensa yang lebih bagus untuk mendapatkan kualitas gambar yang lebih tajam daripada selalu menggunakan lensa standar. Untuk lensa Canon, kualitas yang lebih bagus ada pada lensa L-series (Lensa seri profesional), kualitas gambarnya lebih tajam dari lensa standar.


9. Bersihkan peralatan kamera secara teratur
Setiap selesai menggunakan kamera apalagi digunakan diruangan terbuka, jangan lupa bersihkan peralatan kamera seperti lensa dan sensor kamera dari noda, debu dan kotoran karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil foto (menimbulkan bercak pada foto).

10. Lakukan pemotretan pada sweet spot lensa yang digunakan
Sweet spot merupakan aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam dan masing-masing lensa mempunyai sweet spot yang berbeda, untuk itu kenali dan pelajari sweet spot lensa yang digunakan agar menghasilkan foto yang tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. 

Sumber :
Posted by Jimmy Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar